1.
Apa
itu Mencatat Efektif?
Tidak dipungkiri bahwa membuat catatan
dari sebuah bacaan atau ceramah, baik itu perkuliahan dosen atau yang lainnya,
memerlukan keterampilan tertentu. Bagi mahasiswa, kemampuan untuk dapat
mencatat dengan efektif merupakan keterampilan yang harus dimiliki agar belajar
maksimal. Hal ini dimungkinkan karena dengan mencatat, seorang mahasiswa dapat
menemukan poin-poin kunci dari buku, laporan, kuliah atau yang lainnya.
Keterampilan mencatat harus dimiliki oleh setiap mahasiswa karena kemampuan
otak untuk mengingat bacaan atau ceramah dari dosen sangatlah terbatas. Catatan
akan membantu otak mengingat apa yang sudah didengar atau dibaca. Catatan yang
efektif adalah catatan atau ringkasan yang dapat dibaca secara berulang-ulang
dengan mudah sehingga dapat mengingatkan seseorang akan informasi yang pernah
diperolehnya.
2.
Mengapa
Mencatat Efektif penting?
Secara tradisional, catatan atau
ringkasan dibuat dalam bentuk outline
yang umum dilakukan hanya berupa poin-poin penting dan beberapa penjelasannya.
Catatan dengan bentuk outline
tradisional ini biasanya dibuat berdasarkan pentingnya suatu topic atau poin
dan diuraikan dengan poin-poin yang lebih kecil.
Pola
catatan outline ini umumnya berbentuk
seperti contoh berikut;
A-
……………
1. ……………
2. ……………
3. ……………
B-
……………
1. ……………
2. ……………
3. ……………
C-
……………
1. ……………
2. ……………
3. ……………
Catatan
dengan bentuk outline seperti di atas dapat memakan tempat beberapa
halaman sehingga kalau seseorang sedang membaca halaman dua misalnya, otomatis
tidak bisa membaca catatan pada halaman satu, ini menjadi salah satu kelemahan
dari catatan dalam bentuk outline. Di
samping itu catatan dengan bentuk ini tidak mudah diingat, karena pada umumnya
otak tidak dapat mengingat uraian-uraian dalam bentuk tulisan yang panjang.
3.
Bagaimana
cara Mencatat Efektif?
Dalam buku kecil ini akan diperkenalkan
sebuah teknik mencatat yang lebih efektif yang hanya membuat poin-poin kunci
dan dibuat dalam bentuk gambar atau diagram. Teknik ini biasa disebut dengan peta pikiran atau mind map.
Pada dasarnya
peta pikiran adalah sebuah teknik pemanfaatan keseluruhan otak dengan
menggunakan citra visual dan prasarana grafis lainnya untuk membentuk kesan (Quantum Learning). Sesuai dengan
namanya, ‘peta’, pada dasarnya teknik ini meniru peta geografi yang sudah akrab
bagi seorang pelajar. Untuk memahami teknik ini, lihatlah sebuah peta dan
perhatikan gambarnya. Untuk peta propinsi, selalu digambarkan ibukota propinsi
dengan tanda, biasanya lingkaran, yang jelas kemudian dari ibukota tersebut
digambarkan jalan-jalan ke seluruh kabupaten dan kota yang ada di propinsi
tersebut. Demikian juga dengan peta kabupaten, dari ibukota kabupaten, akan
muncul garis-garis yang merupakan jalan menuju kecamatan-kecamatan yang ada di
wilayahnya. Demikian pula peta pikiran, setiap poin kunci ditulis kemudian
dihubungkan dengan topic utama dengan garis.
Dengan
gambaran tentang peta geografis tadi, kita bisa memetakan informasi-informasi
penting dari buku, makalah, kuliah atau yang lainnya hanya dalam satu halaman
kertas. Inilah salah satu kelebihan peta pikiran. Peta pikiran tidak hanya
terdiri dari satu atau dua bentuk, pembelajar bisa membuat bentuk-bentuk sesuai
kreativitas mereka. Berikut ini bentuk pola yang dapat digunakan.
Bentuk-bentuk
peta pikiran atau mind map ini tidak ada batasnya, sesuai dengan
keinginan dan kreasi pembuatnya. Peta pikiran ini dapat juga dibuat tanpa
membuat lingkaran untuk setiap kata kunci.