Film ini adalah salah
satu film Indonesia terbaru yang di disutradarai oleh 5 aktris ternama di
negeri ini, mereka adalah Marcella Zalianty, Cathy Sharon, Happy Salma, Olga
Lydia dan Rachel Maryam. Film ini sebenarnya di angkat dari Novel dengan judul
yang sama yaitu “Rectoverso”, novel ini karya Dewi “Dee” Lestari yang sudah
sangat terkenal di Indonesia sebagai novelis yang handal.
Rectoverso adalah
sebuah film yang menceritakan 5 buah cerita yang di jadikan satu film tetapi
tidak mengurangi alur dari masing-masing cerita, bahkan bisa di gabungkan
dengan para sutradara muda ini dengan hasil yang ciamik dan memuaskan. Filmnya
dapat menyatu antara cerita satu dan lainnya menjadi film yang manis, mengalir
dan menarik untuk kita tonton.
- Cerita Pertama (Sutradara : Marcella Zalianty) : “Malaikat Juga Tahu”
Pertama
kita menonton film ini pasti kita akan di sajikan oleh cerita pertama ini yang
menurut saya adalah cerita yang paling menyentuh, disamping karakter yang di
perankan sangat baik, yang memerankannya pun aktingnya luar biasa sekali sampai
bisa menyentuh hati setiap orang yang menontonya. Di film ini di kisahkan cerita
cinta lelaki penyandang autisme pada seorang perempuan anak kost yang menempati
rumah bundanya. Lelaki ini yang bernama (Abang) mempunyai perasaan cinta yang
teramat jujur dan tulus. Dia mempunyai rasa bahagia, perasaan yang
meledak-ledak, meski akhirnya menjadi sebuah ironi, saat cinta abang tak pernah
kesampaian karena keterbatasannya menjadi tembok penghalang. Cerita ini yang
paling perfect menurut saya di dalam film ini, jika masih penasaran saya saran
kan untuk bisa menonton filmnya.
- Cerita Kedua (Sutradara : Rachel Maryam) : “Firasat”
Cerita
kedua ini juga bagus menurut saya, disamping artis-artis yang membintangi juga
ternama antara lain : Asmirandah, Widyawati, dan Dwi Sasono. Dikisahkan dalam
cerita ini ada seorang gadis bernama Senja yang mempunyai intuisi kuat saat ia
kehilangan orang-orang terdekatnya, dia pun bergabung dengan sebuah klub yang
bernama Firasat. Sebuah klub yang berisi orang-orang yang mempercayai firasat
sebagai satu isyarat alam bagi sebuah peristiwa hidup mereka. Dia pun jatuh cinta
pada ketua klub ini yang bernama Panca, firasatnya semakin kuat setiap kali dia
bermimpi buruh tentang panca. Nah bagaimana serunya cerita ini, silahkan anda
saksikan sendiri bagaimana ending dari cerita ini. Tapi cerita ini bagus
menurut saya.
- Cerita Ketiga (Sutradara : Olga Lydia) : “Curhat Buat Sahabat”
Pada
cerita ketiga ini dikisahkan seorang bernama Amanda (Acha Septriasa) yang
mepunyai karakter supel dan ceria, dia mempunyai sahabat bernama Reggie (Indra
Birowo) yang mempunyai karekter pendiam, kalem dan penyabar dan sebanding
terbalik 180 derajat dengan karakter sahabatnya itu. Dia Amanda sering curhat
kepada Reggie dan reggie pun dengan setia menjadi pendengar yang baik buat Amanda,
yang menjadi bahan curhat tidak lain dan tidak bukan adalah pacar-pacar dari Amanda,
ada yang suka selingkuh, ada yang vokalis band, dll. Tetapi Reggie tidak pernah
lelah jika Amanda curhat, bahkan dia rela meninggalkan pekerjaannya setelah
mendengan Amanda jatuh sakit. Bagaimana kelanjutan hubungan mereka? Tonton filmnya
yah…
- Cerita Keempat (Sutradara : Happy Salma) : “Hanya Isyarat”
Awal
menyaksikan cerita ini saya tidak begitu paham akan alurnya tetapi setelah
mendalami ceritanya akhirnya saya tahu akan kisah ini. Cerita ini mengisahkan 5
orang anak muda yang hobby backpackers yang dipersatukan dari sebuah forum milis
dunia maya. Mereka adalah Tano, Dali, Bayu, Raga dan Al. Dari sahabatnya yang
lain hanya Al yang berbeda karakter, bukan karena dia seorang perempuan
melainkan karakternya yang begitu pendiam, penuh lamunan, dan bersikap jaga
jarak kepada orang lain. Diam-diam Al ternyata jatuh cinta kepada Raga. Namun
ini lah uniknya cerita ini, Al hanya bisa mencintai Raga dengan melihat
punggung dan matanya saja. Nah penasaran kan akan ceritanya, silahkan saksikan
cerita ini yang di bintangi oleh Fauzi Baadila dan Amanda Soekasah.
- Cerita Kelima (Sutradara : Cathy Sharon) : “Cicak-cicak di Dinding”
Cerita
ini adalah cerita terakhir yang ada di film ini namun yang paling romantis
menurut saya, di bintangi oleh Sophia Latjuba dan Tyo Pakusadewo. Cerita ini
menjadi penutup yang manis tapi tetap mengusung moto film ini “Cinta yang tak terucap”. Taja adalah
seorang laki-laki muda yang merupakan pelukis yang sangat berbakat, dia jatuh
cinta pada seorang sosialita yang free sprited bernama Saras. Tetapi kisah
cinta mereka tidak berkhir mulus karena Saras pergi meninggalkannya dan setelah
beberapa tahun kemudian dia muncul dengan sudah ingin menjadi istri orang yang
merupakan sahabat dari Taja. Cerita penutup yang manis menurut saya.
Cerita-cerita
itu lah yang diangkat di dalam film ini, walaupun ada 5 cerita tetapi para
sutradara begitu cerdas dalam memadumadankan ceritanya menjadi sebuah film yang
mampu membuat imaginasi dan perasaan kita berselang seling antara kesedihan dan
keceriaan. Sangat menyentuh emosi penonton terutama cerita yang pertama, begitu
menyentuh sekali. Entah karena ceritanya atau pemainnya yang hebat membawakan
karakternya saya juga tidak tahu apalagi di dukung oleh soundtrack yang mampu
menyayatnyat hati bait lagunya membuat sempurna saja film ini.
Namun
ada sedikit kekurangan menurut saya di film ini adalah alurnya yang begitu
lambat. Mungkin karena di sutradarai oleh para wanita sehingga terasa sekali
sentuhan tangan perempuannya dalam penggarapannya. Lompatannya cukup halus,
lembut walau mencipta konflik sekalipun. Intinya film ini sangat-sangat layak
untuk kita tonton dan kita dukung supaya perfilman di Indonesia menjadi makin
maju. Amin…
0 komentar:
Posting Komentar