Pada pembahasan kali ini, kita akan mengkaji bersama mengenai keutamaan
Ramadhan dan puasa di dalamnya. Semoga Allah selalu memberikan kita ilmu yang bermanfaat dan amal yang
saleh.
Keutamaan Bulan Ramadhan
Ramadhan adalah Bulan Diturunkannya Al-Qur’an
Bulan Ramadhan adalah bulan yang mulia. Bulan ini dipilih sebagai
bulan untuk berpuasa dan pada bulan ini pula Al-Qur’an diturunkan. Sebagaimana
Allah
ta’ala berfirman,
شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِي
أُنْزِلَ فِيهِ الْقُرْآَنُ هُدًى لِلنَّاسِ وَبَيِّنَاتٍ مِنَ الْهُدَى
وَالْفُرْقَانِ فَمَنْ شَهِدَ مِنْكُمُ الشَّهْرَ فَلْيَصُمْهُ
“(Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di
dalamnya diturunkan (permulaan) Al Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan
penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan
yang bathil). Karena itu, barangsiapa di antara kamu hadir (di negeri tempat
tinggalnya) di bulan itu, maka hendaklah ia berpuasa pada bulan itu.” (QS.
Al Baqarah [2] : 185)
Ibnu Katsir
rahimahullah tatkala
menafsirkan ayat yang mulia ini mengatakan,”(Dalam ayat ini) Allah
ta’ala
memuji bulan puasa –yaitu bulan
Ramadhan- dari bulan-bulan lainnya. Allah memuji demikian karena bulan ini
telah Allah pilih sebagai bulan diturunkannya Al Qur’an dari bulan-bulan
lainnya. Sebagaimana pula pada bulan Ramadhan ini Allah telah menurunkan kitab
ilahiyah
lainnya pada para Nabi
‘alaihimus salam.” (
Tafsirul Qur’anil Adzim,
I/501, Darut Thoybah)
Setan-setan Dibelenggu, Pintu-pintu Neraka Ditutup dan Pintu-pintu
Surga Dibuka Ketika Ramadhan Tiba
Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
إِذَا جَاءَ رَمَضَانُ
فُتِّحَتْ أَبْوَابُ الْجَنَّةِ وَغُلِّقَتْ أَبْوَابُ النَّارِ وَصُفِّدَتِ
الشَّيَاطِينُ
“
Apabila Ramadhan tiba, pintu surga dibuka, pintu neraka ditutup, dan
setan pun dibelenggu.” (HR. Muslim)
Syaikh Ibnu Utsaimin
rahimahullah mengatakan,”Pintu-pintu surga
dibuka pada bulan ini karena banyaknya amal saleh dikerjakan sekaligus untuk
memotivasi umat islam untuk melakukan kebaikan. Pintu-pintu neraka ditutup
karena sedikitnya maksiat yang dilakukan oleh orang yang beriman. Setan-setan
diikat kemudian dibelenggu, tidak dibiarkan lepas seperti di bulan selain
Ramadhan.” (
Majalis Syahri Ramadhan, hal. 4, Wazarotul Suunil
Islamiyyah)
Terdapat Malam yang Penuh Kemuliaan dan Keberkahan
Pada bulan Ramadhan terdapat suatu malam yang lebih baik dari seribu bulan
yaitu
lailatul qadar (malam kemuliaan). Pada malam inilah -yaitu 10
hari terakhir di bulan Ramadhan- saat diturunkannya
Al Qur’anul Karim.
Allah
ta’ala berfirman,
إِنَّا أَنْزَلْنَاهُ فِي
لَيْلَةِ الْقَدْرِ – وَمَا أَدْرَاكَ مَا لَيْلَةُ الْقَدْرِ – لَيْلَةُ
الْقَدْرِ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ
“
Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al Quran) pada lailatul qadar
(malam kemuliaan). Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu? Malam kemuliaan
itu lebih baik dari seribu bulan.” (QS. Al Qadr [97] : 1-3)
Dan Allah
ta’ala juga berfirman,
إِنَّا أَنْزَلْنَاهُ فِي
لَيْلَةٍ مُبَارَكَةٍ إِنَّا كُنَّا مُنْذِرِينَ
“
Sesungguhnya Kami menurunkannya pada suatu malam yang diberkahi dan
sesungguhnya Kami-lah yang memberi peringatan.” (QS. Ad Dukhan [44] : 3)
Ibnu Abbas, Qotadah dan Mujahid mengatakan bahwa malam yang diberkahi
tersebut adalah malam
lailatul qadar. (Lihat
Ruhul Ma’ani,
18/423, Syihabuddin Al Alusi)
Bulan Ramadhan adalah Salah Satu Waktu Dikabulkannya Doa
Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
إِنَّ لِلّهِ فِى كُلِّ
يَوْمٍ عِتْقَاءَ مِنَ النَّارِ فِى شَهْرِ رَمَضَانَ ,وَإِنَّ لِكُلِّ مُسْلِمٍ
دَعْوَةً يَدْعُوْ بِهَا فَيَسْتَجِيْبُ لَهُ
“
Sesungguhnya Allah membebaskan beberapa orang dari api neraka pada setiap
hari di bulan Ramadhan,dan
setiap muslim apabila dia memanjatkan do’a maka pasti dikabulkan.” (HR. Al
Bazaar sebagaimana dalam
Mujma’ul Zawaid dan Al Haytsami mengatakan
periwayatnya
tsiqoh/terpercaya. Lihat
Jami’ul Ahadits, Imam
Suyuthi)
Keutamaan Puasa
1. Puasa adalah Perisai
Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
إِنَّمَا الصِّيَامُ جُنَّةٌ
يَسْتَجِنُّ بِهَا الْعَبْدُ مِنَ النَّارِ
“
Puasa adalah perisai yang dapat melindungi seorang hamba dari api
neraka.” (HR. Ahmad dan Baihaqi, dihasankan oleh Syaikh Al Albani dalam
Shohihul
Jami’)
2. Orang yang Berpuasa akan Mendapatkan Pahala yang Tak Terhingga
3. Orang yang Berpuasa akan Mendapatkan Dua Kebahagiaan
4. Bau Mulut Orang yang Bepuasa Lebih Harum di Hadapan Allah
daripada Bau Misik/Kasturi
Dari Abu Hurairah
radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah
shallallahu
‘alaihi wa sallam bersabda,
قَالَ اللَّهُ : كُلُّ عَمَلِ
ابْنِ آدَمَ لَهُ إِلاَّ الصِّيَامَ ، فَإِنَّهُ لِى ، وَأَنَا أَجْزِى بِهِ .
وَالصِّيَامُ جُنَّةٌ ، وَإِذَا كَانَ يَوْمُ صَوْمِ أَحَدِكُمْ ، فَلاَ يَرْفُثْ
وَلاَ يَصْخَبْ ، فَإِنْ سَابَّهُ أَحَدٌ ، أَوْ قَاتَلَهُ فَلْيَقُلْ إِنِّى
امْرُؤٌ صَائِمٌ . وَالَّذِى نَفْسُ مُحَمَّدٍ بِيَدِهِ لَخُلُوفُ فَمِ الصَّائِمِ
أَطْيَبُ عِنْدَ اللَّهِ مِنْ رِيحِ الْمِسْكِ ، لِلصَّائِمِ فَرْحَتَانِ يَفْرَحُهُمَا
إِذَا أَفْطَرَ فَرِحَ ، وَإِذَا لَقِىَ رَبَّهُ فَرِحَ بِصَوْمِهِ
“Allah berfirman,’Setiap amal anak Adam adalah untuknya kecuali puasa.
Puasa tersebut adalah untuk-Ku dan Aku yang akan membalasnya. Puasa adalah
perisai. Apabila salah seorang dari kalian berpuasa maka janganlah berkata
kotor, jangan pula berteriak-teriak. Jika ada seseorang yang mencaci dan
mengajak berkelahi maka katakanlah,’Saya sedang berpuasa’. Demi Dzat yang jiwa
Muhammad berada di tangan-Nya, sesungguhnya bau mulut orang yang berpuasa lebih
harum di sisi Allah pada hari kiamat daripada bau misk/kasturi. Dan bagi orang
yang berpuasa ada dua kegembiraan, ketika berbuka mereka bergembira dengan
bukanya dan ketika bertemu Allah mereka bergembira karena puasanya’. “
(HR. Bukhari dan Muslim)
5. Puasa akan Memberikan Syafaat bagi Orang yang Menjalankannya
Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
الصِّيَامُ وَالْقُرْآنُ
يَشْفَعَانِ لِلْعَبْدِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ يَقُولُ الصِّيَامُ أَىْ رَبِّ
مَنَعْتُهُ الطَّعَامَ وَالشَّهَوَاتِ بِالنَّهَارِ فَشَفِّعْنِى فِيهِ. وَيَقُولُ
الْقُرْآنُ مَنَعْتُهُ النَّوْمَ بِاللَّيْلِ فَشَفِّعْنِى فِيهِ. قَالَ
فَيُشَفَّعَانِ
“
Puasa dan Al-Qur’an itu akan memberikan syafaat kepada seorang hamba
pada hari kiamat nanti. Puasa akan berkata,’Wahai Tuhanku, saya telah
menahannya dari makan dan nafsu syahwat, karenanya perkenankan aku untuk
memberikan syafaat kepadanya’. Dan Al-Qur’an pula berkata,’Saya telah
melarangnya dari tidur pada malam hari, karenanya perkenankan aku untuk memberi
syafaat kepadanya.’ Beliau bersabda,
‘Maka syafaat keduanya
diperkenankan.’” (HR. Ahmad, Hakim, Thabrani, periwayatnya shahih
sebagaimana dikatakan oleh Al Haytsami dalam
Mujma’ul Zawaid)
6. Orang yang Berpuasa akan Mendapatkan Pengampunan Dosa
Abu Hurairah
radhiyallahu ‘anhu berkata, Rasulullah
shallallahu
‘alaihi wa sallam bersabda,
مَنْ صَامَ رَمَضَانَ
إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
“Barangsiapa yang berpuasa di bulan Ramadhan karena iman dan mengharap pahala dari Allah
maka dosanya di masa lalu pasti diampuni”. (HR. Bukhari dan Muslim)
7. Bagi Orang yang Berpuasa akan Disediakan Ar
Rayyan
Sahl bin Sa’d
radhiyallahu ‘anhu berkata, Rasulullah
shallallahu
‘alaihi wa sallam bersabda,
إِنَّ فِى الْجَنَّةِ بَابًا
يُقَالُ لَهُ الرَّيَّانُ ، يَدْخُلُ مِنْهُ الصَّائِمُونَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ ،
لاَ يَدْخُلُ مِنْهُ أَحَدٌ غَيْرُهُمْ ، يُقَالُ أَيْنَ الصَّائِمُونَ
فَيَقُومُونَ ، لاَ يَدْخُلُ مِنْهُ أَحَدٌ غَيْرُهُمْ ، فَإِذَا دَخَلُوا
أُغْلِقَ ، فَلَمْ يَدْخُلْ مِنْهُ أَحَدٌ
“Sesungguhnya di surga ada sebuah pintu yang bernama Ar-Royyaan.
Pada hari kiamat orang-orang yang berpuasa akan masuk surga melalui pintu
tersebut dan tidak ada seorang pun yang masuk melalui pintu tersebut kecuali
mereka. Dikatakan kepada mereka,’Di mana orang-orang yang berpuasa?’ Maka
orang-orang yang berpuasa pun berdiri dan tidak ada seorang pun yang masuk
melalui pintu tersebut kecuali mereka. Jika mereka sudah masuk, pintu tersebut
ditutup dan tidak ada lagi seorang pun yang masuk melalui pintu tersebut”.
(HR. Bukhari dan Muslim)
Semoga pembahasan di atas dapat mendorong kita agar lebih bersemangat untuk
mendapatkan keutamaan berpuasa di bulan Ramadhan
dengan cara menghiasi hari-hari di bulan yang penuh berkah tersebut dengan amal
saleh yang sesuai dengan tuntunan Allah dan Rasul-Nya yang mulia.
Alhamdulillahilladzi bi ni’matihi tatimmush sholihaat, wa shallallahu
‘ala nabiyyina Muhammad wa ‘ala alihi wa shohbihi wa sallam.
Sumber :
http://muslim.or.id/fiqh-dan-muamalah/keutamaan-puasa-ramadhan.html